Selasa, 20 Juni 2017

Game dan Kartu Bisa ‘Hidup’ Gara-gara Dua Teknologi Ini

Game dan Kartu Bisa ‘Hidup’ Gara-gara Dua Teknologi Ini

Baca Juga


Gara-gara virtual reality (VR) dan augmented reality (AR), sekarang, kamu bisa ada di dalam game favorit kamu. Tinggal gunakan headset VR dan boom, kamu bisa berinteraksi langsung dengan monster, hantu, atau apapun yang ada di dalam permainan. Apa dan bagaimana VR, dan juga temannya AR, ada di halaman berikutnya.

Dulu kita cuma bisa lihat teknologi ini dalam film, tapi sekarang, kamu bisa beli dan merasakan sendiri teknologi VR dan AR.

Virtual Reality   ( VR )

VR atau Virtual Reality punya arti berbeda dengan AR, Augmented Reality. Walaupun konsepnya sama – sama menghidupkan lingkungan sekitar kita dalam bentuk 3D, tapi penggunaan dan cara kerjanya berbeda. Lanjut ke halaman berikutnya, Feedy bakal jelasin perbedaan keduanya.


Kamu perlu menggunakan headset VR untuk berada dalam dunia virtual 3D. Lingkungan yang divisualisasikan oleh perangkat VR adalah buatan. VR akan menampilkan foto ataupun video dalam 360 derajat. Begitu kamu memakai perangkat VR, kamu langsung berasa seperti ada di dalam video itu.
Google Cardboard jadi pilihan buat kamu yang mau coba VR tapi dengan budget yang terjangkau. Di store.google.com, Google Cardboard dijual seharga $15 atau sekitar Rp 200 ribu. Cara penggunaannya sederhana banget, kamu tinggal gunakan smarphone dan unduh aplikasi VR.
Sayangnya, Google Cardboard ini gak kuat karena bahan yang digunakannya. Kalau kamu gamer sejati, mending nabung untuk beli Oculus, karena kamu bisa main banyak game seru dan ngerasain pengalaman yang lebih seru.

Augmented Reality ( AR )

Kalau augmented reality atau AR, obyek yang dijadikan ke bentuk 3D dan 4D berdasarkan obyek real time atau nyata. Beda dengan VR yang menciptakan lingkungan atau obyeknya.
Kamu tinggal gunakan aplikasi pada smartphone dan kartu flashcard. Gambar yang ada di dalam flashcard bakal “hidup” dan bisa berinteraksi.
Google Translate juga udah mengaplikasikan AR di aplikasinya loh. Jadi kalau kamu nemu kata atau kalimat dalam bahasa asing, tinggal arahkan kamera dalam aplikasi Google Translate dan akan muncul arti kata tersebut. Kamu gak perlu capek ngetik ulang deh. 
Gak usah jauh – jauh buat ngerasain VR dan AR karena di Indonesia, kita punya Octagon Studio. Apa itu Octagon Studio? Lanjut ke halaman berikut ya.

Octagon Studio

Octagon Studio tepatnya berada di Bandung, didirikan oleh Michael Healy dan beroperasi di Indonesia. Octagon Studio baru aja menang Best App and Rising Star Awards di event Wearable Technology Show (WTS) 2016 tanggal 15 – 16 Maret lalu di London.
Kamu bisa punya headset VR dari Octagon Studio yang bernama VR Luna yang dijual cuma Rp 175 ribu aja! Kualitasnya juga gak kalah dengan headset VR lain yang udah populer.
Kasih tau deh teman – teman kamu untuk coba serunya teknologi VR dan AR sekarang!
SUMBER: http://www.feedme.id

Related Posts

Game dan Kartu Bisa ‘Hidup’ Gara-gara Dua Teknologi Ini
4/ 5
Oleh