Sabtu, 08 Juli 2017

Kisah Nyata: Pemandi Jenazah Ini Hampir Pingsan Melihat Mayat Wanita Menari-nari!!

Sebagai seorang pemandi mayat selama 13 tahun di Saudi Arabia ia sama sekali belum pernah melihat pemandangan ganjil seperti ini. Ketika ia membuka selimut yang menutupi mayat tersebut ia seketika langsung pingsan.

Beberapa keluarga mayat datang untuk berusaha menyadarkannya, setelah sadar ia segera menemui ibu si mayat tersebut dan bertanya,

“Wahai saudariku yang kucintai karena Allah, seumur hidup baru kali ini saya melihat kondisi jasad yang demikian, aku melihat jasad putrimu dalam keadaan menari dan tubuhnya meliukliuk, apa yang sebenarnya dilakukan putrimu semasa hidupnya?”

Sang ibu dengan terisak mengisahkan kehidupan putrinya, bahwa semenjak remaja ia menggandrungi musik dan nyanyian. Ia sangat terobsesi dengan musik dan tarian, sangat susah bagi sang ibu untuk menasehatinya.

Ia senang menonton lagulagu favorit yang sedang hits dalam video klip, menyukai penyanyipenyanyi tersebut dengan penuh cinta. Hidupnya hanya di isi dengan menonton nyanyian dan mendengarkan musik.

Suatu hari gadis belasan tahun itu datang dalam sebuah pesta pernikahan, karena memang ia diundang oleh temannya. Dalam sebuah pesta tentu saja di dalamnya diisi nyanyian dan musik.

Maka ketika lagu kesayangannya dinyanyikan ia tidak dapat menahan dirinya untuk ikut berjoget dan menari. Mulailah ia menaridan bernyanyi dengan riangnya. Dalam keadaan yang sangat bersemangat itu tibatiba ia terjatuh dan tubuhnya membentur meja besi yang ada di depannya.

Ia lalu pingsan dan tak sadarkan diri, orangorang di sekitarnya berusaha menolong, Namun sayang ia telah tiada. Dan, tubuhnya kaku (benarbenar kaku dan keras) tidak dapat digerakkan sama sekali. Dengan posisi tangan meliuk di atas kepala (sebagaimana layaknya orang berjoget).

Setelah mendengar penjelasan sang ibu, Pemandi mayat yang juga ustadzah ini berusaha tenang ketika memandikan mayat gadis malang tersebut. ia pun berusaha memposisikan jasad sang gadis sebagaimana layaknya mayat yang akan dikafankan.

Namun yang terjadi selanjutnya sungguh diluar dugaan, Karena jasad gadis tersebut benarbenar kaku seperti batu, ia tidak dapat menekukkan tangan sang mayat, akhirnya ia pasrah membungkus mayat dalam keadaan sebagaimana adanya.

Jika akhir hidup manusia yang menggemari para penyanyi seperti di atas mendapatkan hukuman seperti itu.

Subhanallah, Tidakkah kita mengambil ibrah ini wahai hamba Allah? Tidak menjadi jaminan usia yang muda tidak akan diburu ajal?

Tidakkah kita takut ketika kita melakukan maksiat tibatiba Allah mencabut nyawa kita dengan mendadak?

Semoga Allah menjadikan kita senatiasa istiqomah dalam ketaatan dan memberikan anugrah kematian khusnul khatimah. Aamiin.

SUMBER: http://islami-viasuara.blogspot.co.id

Bapakku, Sang Penjual Mie yang Aku Banggakan (Bagian II)

Pak Min, bapak penjual mie


Bapak memperhatikan cara tetangganya memasak mie dan nasi goreng. Di sela-sela waktu berjualan, tetangganya itu sedikit-sedikit mengajari tips-tips memasak mie dan nasi goreng. Kurang lebih dua bulan bapak ikut tetangganya berjualan mie.
Kemudian bapak pindah rumah ke kakak perempuannya, Mbok De Karto, di Kerten Solo. Di sini bapak memberanikan diri untuk berjualan mie keliling sendiri. Dengan uang celengan yang dikumpulkan sedikit demi sedikit, bapak membuat angkringan sendiri, beli perlengkapan sendiri, dan belanja sendiri. Bapak mulai berjualan keliling kampung Kerten, Purwosari, dan Manahan.
Kehidupan bapak masih belum banyak berubah. Kehidupan keras sepanjang malam di jalaninya dari kampung ke kampung. Kemudian bapak mencoba keberuntungan di kota lain. Bapak pindah berjualan mie ke Kota Sragen.
Di kota ini, bapak berjualan tidak lama, hanya beberapa bulan saja. Bapak merantau lagi ke tempat yang lebih jauh dengan membawa angkringannya dan tas koper kecil tempat pakaian. Bapak pergi mengadu nasib ke Muntilan, Magelang. Tidak ada sanak saudara di kota kecil ini. Ketika malam tiba, bapak keliling berjualan mie di sepanjang pertokoan Muntilan.
Banyak orang Cina pemilik toko yang menjadi pelanggannya. Ada seorang pelanggan yang memberikan 'resep rahasia' untuk membuat masakan mie dan nasi goreng menjadi lebih enak. Awalnya, bapak tidak terlalu tertarik mencobanya. Namun, karena penasaran bapak mencoba 'bumbu resep' itu, ternyata tambahan bumbu itu membuat masakan mie-nya menjadi lebih enak.
Muntilan hanyalah kota kecil. Meskipun masakannya lebih enak, tetapi penjualannya tidak banyak meningkat. Akhirnya, dengan sisa uang yang ada bapak pergi ke kota Magelang yang lebih ramai.
Masih segar dalam ingatan saya, ketika bapak menceritakan kisahnya sampai di Kota Magelang. Bapak turun dari angkot di jalan tentara pelajar, tepatnya di dekat Bank BRI. Dulu jalan ini adalah jalan utama Jogja-Semarang. Sisa uang di sakunya tinggal 50 perak, tidak cukup untuk modal berjualan.
Kemudian bapak pergi ke pasar dan mencari bahan-bahan dagangan dengan cara hutang. Bayarnya besok hari setelah mendapat uang. Ada beberapa pedagang pasar yang mau memberinya hutang bahan. Dengan modal belanjaan hutang itulah Bapak berjualan mie pertama kali di Kota Magelang.
Tas koper kecilnya diselipkan di bawah angkringan, dan kadang-kadang dijadikan alas duduk. Malam itu bapak tidur di emperan toko, karena belum punya tempat tinggal.
Beberapa hari kemudian bapak punya sedikit uang tambahan. Kemudian bapak mencari tempat untuk di sewa. Bapak mendapat tempat kecil, 'slompetan' bekas kandang ayam di rumahnya Mbah Ali Jambon. Di ruang sempit ini pertama kali bapak tinggal.
Setiap malam bapak memikul angkringan berjualan mie dan nasi goreng dari kampung ke kampong, berjalan menyusuri pertokoan pecinan Magelang. Seiring berjalannya waktu pelanggannya semakin banyak. Bapak membuat tempat berjualan yang lebih baik, yaitu gerobak. Kalau sebelumnya dipikul sekarang didorong.

Pada saat inilah bapak bertemu emak dengan bantuan Mbah Sastro. Akhirnya bapak dan emak menikah. Bapak tetap berjualan mie keliling, lama kelamaan bapak mulai menetap jualannya seiring dengan bertambahnya pelanggan.
Bapak mendapat tempat berjualan yang tetap di depan hotel Pringgading. Kalau pagi tempat itu digunakan untuk berjualan soto ayam Pak Sarju, kalau malam bapak yang berjualan di tempat itu. Bapak masih memakai gerobak dorong dan tidak ada naungannya. Kalau malam sudah agak larut, ada juga penjual sate madura keliling yang berhenti di situ. Saya masih ingat sekali kalau pergi ke warung kadang-kadang dibelikan sate oleh bapak.
Pelanggan bapak semakin banyak. Bapak kemudian berfikir untuk mencari tempat yang lebih luas sehingga bisa membuat warung tenda untuk tempat berjualan.
Akhirnya bapak mendapat tempat di halaman rumah Pak Soekidjo yang letaknya cuma berseberangan jalan dengan tempat sebelumnya. Di tempat ini bapak membuat tenda dan meja untuk berjualan.
Pada saat itu, kami tinggal di rumah kecil di kampung Jambon Wot. Saya masih kelas satu dan adik saya belum sekolah. Kadang-kadang kalau malam kami ikut berjualan di warung, bermain-main di pinggir jalan dan sekali-kali membantu mencuci piring dan gelas kotor.
Saya sekolah di sekolah SD Inpres Cacaban 2, sekolah kecil di balik Gunung Sukorini (Karena tidak ada muridnya, SD Cacaban 2 sekarang sudah ditutup). Saya berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki. Tidak ada yang mengajariku belajar, karena bapak dan emak sibuk berjualan dan mereka tidak pernah sekolah. Tidak bisa baca-tulis bagaimana bisa mengajari anaknya sekolah?
Walikota Magelang saat itu, Bapak Bagus Panuntun, berencana untuk menertibkan pedagang kaki lima. Pak Walikota membuatkan kompek warung di bekas pembuangan sampah di Lereng Jambon. Ada 30 warung yang dibangun dan bapak mengambil dua warung untuk berjualan mie.
Kampung itu bernama Jambon Tempel Sari. Warung semakin berkembang dan kehidupan keluarga kami lebih banyak di warung daripada di rumah. Tidak beberapa lama kemudian kami pindah ke warung yang cuma berukuran 8x6 m itu. Tempat tidur kami adalah kolong meja tempat bapak berjualan. Mungkin ada pelanggan yang tidak sadar, ketika mereka makan, di bawahnya ada anak-anak yang sedang tidur.
Warung semakin ramai dan pelangan semakin banyak. Warung bapak diberi nama 'Warung Bakmi Pak Mien'. Bapak mulai mengumpulkan uang sedikit demi sedikit. Bapak juga membeli beberapa becak untuk disewakan. Lereng belakang warung dijadikan 'kandang becak', ada tujuh becak yang dimiliki bapak.
Ketika uang yang terkumpul banyak, bapak mulai membangun rumah di belakang warung. Ketika itu saya masih kelas 3 atau 4 SD. Saya masih ingat nama tukangnya, Pak Manduro.
Beberapa sanak saudara juga ikut membantu; Lik Pangat, Pak De Sapari, Pak De Mudakri, dan Mbah Amad Dakwan, si mbahku sendiri. Kalau pulang sekolah saya membantu mengangkat batu bata sambil memperhatikan mereka bekerja. Bapak juga ikut membantu membangun rumah ketika pekerjaan warung selesai.
Bapak orang yang sangat rajin bekerja. Kalau orang bilang 'ora duwe wudel'. Kalau pagi kerja membangun rumah, malam berjualan. Meskipun tidak mahir, bapak bisa 'nukang kayu' dan 'nukang batu'. Rumah kami itu dibangun sedikit demi sedikit. Kalau ada uang dibelikan material, kalau uang habis berhenti. Alhamdulillah, akhirnya rumah kecil itu jadi juga. Saya tidak lagi tidur di kolong meja, tapi sudah punya kamar sendiri.
Pada saat saya masih SD, bapak yang hanya penjual mie itu sudah bisa membangun rumah sendiri. Bapak lebih hebat dari saya karena disaat anak-anak saya hampir lulus SD, rumah saya kreditnya belum lunas, kecil lagi.
Sisa tanah di sebelah barat kemudian di bangun juga oleh bapak. Kali ini yang mengerjakan lebih banyak oleh bapak sendiri dan selesainya lebih lama.
Sungguh saya sangat hormat dengan kegigihan dan ketekunan bapak bekerja dan membangun rumah tempat kami berteduh. Ketika saya lulus SD, bapak membelikan 40 ekor bebek untuk saya dan membuatkan kandang di belakang rumah.
Setiap hari sebelum berangkat sekolah saya 'angon bebek' dulu. Telur-telurnya lumayan untuk tambah uang jajan. Bapak juga membuatkan saya gerobak kaki lima di pinggir jalan Diponegoro. Setiap sore hingga malam saya berjualan rokok, permen, dan minuman di warung gerobak itu.
Alhamdulillah, dengan dorongan bapakku, akhirnya aku bisa kuliah di Universitas Soedirman Purwokerto. Bapak membiayai kuliahku dari hasil berjualan mie. Tidak lama setelah saya lulus ujian, bapak jatuh sakit tepat setelah sholat Idul Fitri.
Beliau terkena serangan stroke dan harus rawat inap PKU Muhammadiyah Solo. Saya selalu menunggui bapak selama di rumah sakit. Hanya sekali saja saya meninggalkannya, karena saya harus ke kampus untuk mendaftar wisuda. Alhamdulillah, akhirnya bapak sembuh.
Setelah sembuh, bapak membangun bagian atas warung menjadi mushala. Pembangunan itu bapak kerjakan sendirian. Semua bahannya dari kayu dan papan. Subhanallah, bapak semakin sehat dan semakin rajin beribadah. Ketika kampung kami membangun masjid, bapak sangat giat membantu pembangunan masjid itu.
Bapak ikut menyumbang tenaga dan material untuk pembangunan masjid. Setelah masjid itu berdiri, bapak hampir selalu shalat wajib di masjid. Subhanallah, Allahuakbar. Dengan dorongan dan doa bapak, saya bisa melanjutkan kuliah saya di Institut Pertanian Bogor, dilanjutkan di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, dan saya bisa melakukan penelitian di Chalmers University of Technology, Gothenburg.
Suatu malam, sekitar pukul satu dini hari, ponsel saya berdering. Saya sudah tidur dan malas mengangkatnya. Ketika pagi sehabis shalat subuh, saya lihat HP saya dan ternyata adik saya yang menelpon. Tidak biasanya adik saya menelepon dini hari. Beda waktu kami 6 jam. Dia biasanya menelpon siang, saya menerimanya malam hari.
Tidak beberapa lama telepon berbunyi lagi, adik saya menelpon. Dari kejauhan dengan suara berat adik saya mengabarkan kalau bapak sudah tidak ada dan sekarang menunggu dikebumikan.
Innalillahi wa innaillaihi roji'un. Serasa disamber geledek pada saat itu. Antara tidak percaya dan serasa di mimpi, kalau bapak yang sangat saya cintai dan sangat saya hormati telah tiada.
Saya menangis seperti anak kecil di pangkuan istri saya. Hati saya hancur berkeping-keping. Bapak tiada ketika saya berada jauh darinya, saya tidak bisa menemani bapak ketika menghadapi sakaratul maut. Padahal dulu ketika bapak sakit keras, saya selalu berada di sisinya. Saya juga tidak bisa pulang untuk menghadiri pemakamannya.
Menurut cerita adik dan keluarga, bapak meninggal mendadak. Sehari sebelumnya bapak masih kerja bakti membuat tower tandon air dan membangun atapnya.
Sore hari, ketika hujan turun, tetangga-tetangga yang lain berteduh dari hujan, tetapi bapak masih bekerja dan menyelesaikan pembuatan atap tandon air sumur umum yang letaknya di samping rumah itu.
Selepas magrib bapak pergi ke rumah Si mbah menghadiri acara tahlilan tiga hari meninggalnya Simbah Wedok. Pukul sebelas malam, bapak pulang ke rumah dan masih sempat membuat mie instant. Pukul dua belas malam, bapak masih bercanda ngobrol dengan teman-teman adikku dan tetangga rumah.
Biasanya sebelum adzan subuh bapak sudah pergi ke masjid. Hari itu bapak belum bangun sampai lewat adzan subuh. Oleh emak dibiarkan saja, karena dikira bapak masih kecapaian setelah bekerja keras kemarin hari.
Namun, ketika jam sudah hampir menunjuk angka 6 bapak belum bangun juga, emak membangunkan bapak. Bapak diam saja, dan emak menjadi panik. Emak lari memanggil adik saya.
Adik saya segera datang dan membangunkan bapak. Bapak diam tetap diam saja, kemudian adik saya menelpon tetangga yang menjadi perawat untuk memeriksa bapak. Pagi itu bapak dikabarkan sudah meninggal dunia. Adik saya langsung menelpon saya, tapi karena saya masih tidur dan dini hari saya tidak menjawab panggilan telepon itu.
Pagi itu suasana rumah jadi ramai, tetangga-tetangga seakan tidak percaya dengan meninggalnya bapak. Kabar menyebar cepat, orang-orang ramai datang ke rumah. Bapak Walikota Magelang, anggota DPRD, sanak-saudara, dan pelanggan-pelanggan bapak datang ikut mengantarkan jenazah bapak dikuburkan di pemakaman Giridarmoloyo.
Selamat jalan bapak, semoga Allah mengampuni dosa-dosamu, menerima semua amal-amalmu, dan menjagamu seperti engkau menimangku ketika aku masih kecil. Kini, seperti yang selalu bapak harapkan, akhirnya anakmu bisa menyelesaikan kuliah. Mendapatkan gelar pendidikan tertinggi dan gelar ini aku persembahkan untukmu.
Bapak, aku akan selalu mengingat kisah hidupmu yang selalu engkau ceritakan padaku. Kisah itu selalu membakar semangatku. AKan kuceritakan kisahmu pada anak-anakku dan cucu-cucumu. Agar mereka selalu mengenangmu dan mendoakan engkau. Bapak, aku selalu bangga padamu. Tamat. (Cerita ini dikirim oleh Isroi, Magelang)


Bocoran Foto Vivo X9s Plus Telah Beredar, Tapi Tak Akan Hadir dengan Snapdragon 660

Memang sudah cukup lama kita tidak mendengar kabar mengenai smartphone flagship vivo X9s Plus, dimana Vivo telah mengumumkan Vivo X9s yang merupakan smartphone flagship mereka untuk tahun ini. Kini akhirnya telah berdar bocoran foto dari Vivo X9s Plus yang bersumber dari media sosial Tiongkok, weibo.


Bocoran gambar kali ini menunjukkan bagian depan, belakang, dan bawah Vivo X9s Plus yang mengungkapkan beberapa aspek perangkat termasuk tombol home yang dapat diasumsikan juga merupakan sensor sidik jari, sistem dual-kamera depan, kamera belakang tunggal dengan LED flash, port USB, dan jack headphone 3.5mm.


Selain itu, pearangkat ini juga akan hadir dengan OS Android 7.1.1 Nougat langsung dari kotak yang sudah dibalut dengan tampilan antarmuka Funtouch OS di atasnya. Sayangnya bocoran tidak menujukkan bahwa perangkat ini akan hadir dengan chipset Snapdragon 660, melainkan menjalankan Snapdragon 653 yang merupakan chipset generasi sebelumnya.


Tentu kabar mengenai kehadiran Vivo X9s Plus yang hadir bukan dengan Snapdragon 660 membuat kita agak kebingungan, mengingat Vivo X9s hadir dengan chipset terbaru Snapdragon 660. Apakah varian Plus yang biasanya memiliki spesifikasi lebih tinggi kini berubah menjadi varian yang lebih rendah? Tentu kita harus menunggu informasi selanjutnya mengenai Vivo X9s Plus untuk mengetahui kepastiannya.

SUMBER: https://www.beritateknologi.com/bocoran-foto-vivo-x9s-plus-telah-beredar-tapi-tak-akan-hadir-dengan-snapdragon-660/

Qualcomm Ingin Apple Berhenti Jualan iPhone Di Amerika Serikat

Tak hanya berselisih dengan Samsung, Apple juga memiliki permasalahan dengan Qualcomm, dimana sekitar dua bulan yang lalu, Apple telah mengatakan jika mereka tidak akan membayar royalti US$1 miliar kepada Qualcomm hingga masalah di antara mereka terselesaikan, dimana Qualcomm menuntut larangan pembuatan iPhone di AS dan Asia.



Hari ini, Qualcomm telah resmi mendaftarkan keluhan dengan International Trade Commission (ITC) dan Pengadilan Federal di AS untuk melarang impor dari beberapa model iPhone yang diklaim bahwa Apple telah melakukan hal yang tidak adil dalam menggunakan teknologi. Menurut gugatan yang diajukan Qualcomm dengan ITC, iPhone yang diproduksi di Tiongkok tidak boleh diimpor ke AS jika mereka melanggar paten dari Qualcomm. Kasus yang diajukan dengan Pengadilan Distrik AS untuk Southern California mencari kesalahan dalam pelanggaran paten. Qualcomm telah menuduh Apple melanggar enam paten teknologinya yang merupakan beberapa fitur penting pada iPhone. Qualcomm mengklaim bahwa Apple terus menggunakan paten tersebut tanpa membayar untuk mereka. Sayangnya belum diketahui model iPhone mana yang telah melanggar paten milik Qualcomm. Oleh karena itu, Qualcomm melarang Apple melakukan beberapa hal seperti menjual, mengiklankan, mengimpor, dan menyimpan iPhone.


Enam paten yang dilanggar Apple terkait dengan kinerja optimal dari baterai, memperpanjang masa hidup baterai saat mengirim video langsung dengan menciptakan data berkecepatan tinggi, manajemen jaringan dan kinerja sistem. Keenam paten tersebut diterbitkan dalam empat tahun terakhir dan gambar di atas yang diunggah oleh Qualcomm memberikan rincian dari semua paten yang dilanggar oleh Apple.


Di sisi lain, Apple telah mengajukan keluhan hukum atas ketidakadilan Qualcomm dalam mematok biaya lisensi paten. Menurut keluhan tersebut, Qualcomm memaksa Apple membayar lima kali lebih mahal atas lima paten. Pada saat yang sama, Qualcomm juga mengatakan bahwa Apple menyebarkan informasi palsu dan menyesatkan untuk lembaga antitrust dalam upaya untuk mengurangi jumlah royalti yang harus dibayarkan ke Qualcomm.

SUMBER: https://www.beritateknologi.com/qualcomm-ingin-apple-berhenti-jualan-iphone-di-amerika-serikat/

Google Perkenalkan Opsi Baru Bagi Pengguna Maps Untuk Menambahkan Rincian Aksesibilitas

Memiliki peta di smartphone yang membantu Anda memandu untuk mencapai berbagai tempat yang belum pernah Anda kunjungi tentunya adalah salah satu hal yang tidak pernah dialami sepuluh tahun belakangan ini. Meskipun selama bertahun-tahun, setidaknya telah banyak vendor yang mencoba menyempurnakan peta dan sistem navigasinya sendiri, namun pada akhirnya Google Maps tampaknya masih terdepan dan bahkan lebih unggul dibanding keberadaan sistem layanan navigasi sejenis yang ada sejauh ini.


Dengan puluhan juta pengguna di seluruh dunia, Google Maps telah menjelma menjadi aplikasi navigasi utama pilihan untuk perangkat mobile. Saat ini, aplikasi berbasis peta tersebut kabarnya telah mendapatkan sesuatu yang memungkinkan banyak orang berkontribusi demi kalangan orang tertentu yang memerlukan banyak perhatian dalam hidupnya. 

Sejalan dengan itu, Google baru saja mengumumkan kalau pihaknya telah memperkenalkan cara baru untuk menambahkan detail aksesibilitas tentang tempat ke Google Maps dan Search, yang akan berguna bagi siapapun yang menggunakan alat bantu kursi roda atau memerlukan lift untuk mencapai area tertentu. Jika Anda ingin membantu, sekarang Anda dapat membuka Google Maps untuk perangkat Android, jelajahi menu utama dan ketuk “Your contribution”. Kemudian, pilih “Uncover missing info” dan urutkan berdasarkan “Accessibility” untuk menemukan tempat yang dekat dengan Anda yang melewatkan jenis informasi tertentu ini sehingga Anda bisa mulai membantu mengisinya. Tujuan utamanya adalah untuk memiliki semua info tentang fitur aksesibilitas seperti akses masuk, lift atau tempat duduk yang dapat diakses dengan kursi roda yang tersedia melalui Google Maps. Untuk saat ini, atribut aksesibilitas yang dapat dipilih pengguna Google Maps meliputi: pintu masuk yang dapat diakses kursi roda, lift yang dapat diakses kursi roda, tempat duduk yang dapat diakses kursi roda, dan tempat parkir yang dapat diakses dengan kursi roda.

SUMBER: https://www.beritateknologi.com/google-perkenalkan-opsi-baru-bagi-pengguna-maps-untuk-menambahkan-rincian-aksesibilitas/

Xiaomi Luncurkan Audio Receiver Bluetooth dengan Harga Terjangkau

Perangkat Receiver Audio Bluetooth memang merupakan perangkat yang cukup membantu, dimana kita hanya perlu menyambungkan ke perangkat analog Anda. Dengan begitu, Anda dapat menikmati file audio melalui Bluetooth. Xiaomi baru-baru ini juga diketahui telah meluncurkan audio receiver terbaru milikya, dan karena Xiaomi dikenal selalu memberikan harga yang murah, perangkat baru miliknya hanya dibanderol seharga ¥ 99 atau setara dengan Rp190 ribuan.


Seharusnya Xiaomi meluncurkan perangkat ini bersamaan dengan Xiaomi Mi 6 yang hadir tanpa jack audio 3.5 mm, meskipun Mi 6 membawa adaptor USB-C ke 3.5mm dan ada earphone Type-C baru. Namun, adaptor audio Bluetooth yang baru adalah alternatif yang lebih murah dan lebih nyaman bagi mereka yang telah memilik sejumlah headphone 3.5mm berkualitas.


Xiaomi mengatakan audio receiver Bluetooth ini telah menggunakan Bluetooth versi 4.2 dan telah dilengkapi dengan baterai sebesar 97mAh. Kapasitas baterai alat ini mampu memberikan waktu penggunaan antara 4 hingga 5 jam dalam sekali pengisian. Alat ini dapat diisi ulang melalui port micro USB bagian bawahnya. Anda bisa menemukan satu tombol yang berfungsi sebagai power dan pairing, serta terdapat klip plastik di sisi lain untuk melampirkannya ke pakaian Anda. Sedangkan untuk port 3.5 mm sendiri berada di bagian atas. Bagaimana, tertarik untuk memiliki alat yang fungsional ini?

SUMBER: https://www.beritateknologi.com/xiaomi-luncurkan-audio-receiver-bluetooth-dengan-harga-terjangkau/

Tanah Longsor Bisa Diprediksi Menggunakan Satelit

Tanah longsor merupakan salah satu bencana alam yang mematikan dan mengakibatkan kerusakan yang sangat parah. Wilayah Indonesia sendiri termasuk daerah rawan bencana tanah longsor, dan bencana alam ini sulit sekali diprediksi kedatangannya. Namun para peneliti di sejumlah universitas ingin menggunakan satelit untuk memprediksi datangnya tanah longsor.


Tim tersebut terdiri dari para peneliti dari Universitas Newcastle, Universitas Teknologi Chengdu, Universitas Tongji, Akademi Teknologi Luar Angkasa China, dan Universitas Wuhan. Gagasan yang mereka pertimbangkan adalah untuk menggunakan satelit untuk memprediksi kapan tanah longsor akan terjadi. Ini berkat tim yang melacak longsor yang terjadi di Desa Xinmo, Maoxian di Provinsi Sichuan, Tiongkok. 

Seperti yang dilaporkan Ubergizmo, cara kerja pelacakan tanah longsor ini menggunakan gambar yang diambil oleh satelit Sentinel-1 milik ESA. Tim tersebut dapat melihat gambar sebelum dan sesudah di wilayah tersebut dan memetakan tanah longsor, mengidentifikasi sumbernya, dan juga tingkat kerusakannya yang diakibatkan tanah longsor. “Sebenarnya, saat kami memantau tanah longsor Maoxian, kami berhasil mengidentifikasi lebih dari 10 tanah longsor aktif lainnya di wilayah yang sama dan meneruskan informasi ini ke instansi terkait,” kata Profesor Zehnghong Li dari Universitas Newcastle. Metode ini tampaknya sangat efektif karena tim berhasil mengidentifikasi lahan yang telah bergerak selama sekitar 6 bulan sebelum akhirnya kejadian tanah longsor berlangsung pada pekan lalu. Metode ini juga dapat digunakan sebagai sistem peringatan dini yang dapat meminimalisir dampak tanah longsor serta menyelamatkan banyak jiwa dari bencana alam tersebut. 

SUMBER: https://www.beritateknologi.com/tanah-longsor-bisa-diprediksi-menggunakan-satelit/